Alkena dan Alkuna Alkil Beserta Rumus Umum

Alkena dan alkuna merupakan lanjutan dari alkana yang telah dibahas di materi sebelumnya. Alkena alkuna ini merupakan materi kimia yang akan di pelajari pada saat berada di bangku kelas 10 SMA. Sebelum membaca alkena alkuna ini, bagi yang belum mengetahui dan membaca materi tentang alkana. Sebaiknya dibaca terlebih dahulu pada link di bawah ini, karena agar mengetahui perbedaan antara alkana, alkuna, dan alkena :

Baca Juga : Senyawa Hidrokarbon Jenuh dan Senyawa Hidrokarbon Tak Jenuh

Untuk sekilas saja, berikut rumus molekul dan nama alkana C1 sampai C10 :

Jumlah Atom CRumus MolekulNama
1CH4Metana
2C2H6Etana
3C3H8Propana
4C4H10Butana
5C5H12Pentana
6C6H14Heksana
7C7H16Heptana
8C8H18Oktana
9C9H20Nonana
10C10H22Dekana

Alkena dan Alkuna

Alkena dan alkuna memiliki karakteristik masing – masing yang membuat dua hidrokarbon ini berbeda salah satunya alkana alkena alkuna alkil. 5 kegunaan alkena, Untuk lebih jelasnya yuk kita bahas satu per satu.

Alkena

Rumus Umum Alkena

Pengertian alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena, dan seterusnya.

Bagaimana rumus umum alkena? Perhatikan senyawa-senyawa di bawah ini kemudian bandingkan!

Alkena dan Alkuna Perbedaan

Alkena dan Alkuna Perbedaan

Apa kesimpulan yang Anda ambil dari materi alkena? Ya benar, alkena ternyata mengikat lebih sedikit dua atom hidrogen dibandingkan alkana. Karena rumus umum alkana CnH2n + 2, maka rumus alkena adalah deret homolog alkena (James E. Brady, 1990):

CnH2n

Alkena dan Alkuna alkil

Alkena rantai lurus

Nama Alkena Alkuna alkil rantai lurus sesuai dengan nama–nama alkana, tetapi dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena.

Misalnya :

  1. C2H4 etena
  2. C4H8butena
  3. C3H6 propena
Alkena rantai bercabang

Urutan penamaan adalah:

  • Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.
  • Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil (bukan berdasarkan posisi cabang).
  • Penamaan, dengan urutan:

a. nomor atom C yang mengikat cabang

b. nama cabang

c. nomor atom C ikatan rangkap

d. nama rantai induk (alkena)

Keisomeran Alkena

Alkena mempunyai dua keisomeran sebagai berikut

  • Keisomeran Struktur

Keisomeran struktur, yaitu keisomeran yang terjadi jika rumus molekul sama, tetapi rumus struktur berbeda.

Keisomeran pada alkena mulai ditemukan pada C4H8 terus ke suku yang lebih tinggi. Perhatikan contoh alkena di bawah ini!

Alkena dan alkuna Keisomeran

Alkena dan alkuna Keisomeran

  • Keisomeran Geometri

Keisomeran geometri, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan orientasi gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap.

Misalnya :

2–butena mempunyai dua isomer geometri, yaitu cis–2–butena dan trans–2–butena.

Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom karbon yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus yang berbeda, sehingga jika atom atau gugus yang diikat tersebut bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi berbeda.

Sifat-sifat Alkena

Sifat alkena antara lain sifat fisis, reaksi alkena, dan yang lainnya. Mari bahas satu persatu.

Sifat Fisis

Titik leleh dan titik didih alkena hampir sama dengan alkana yang sesuai. Pada suhu kamar, suku-suku rendah berwujud gas, sukusuku sedang berwujud cair, dan suku-suku tinggi berwujud padat.

Reaksi-reaksi Alkena

Alkena jauh lebih reaktif daripada alkana karena adanya ikatan rangkap. Reaksi alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut.
Reaksi-reaksi alkena sebagai berikut.

  • Reaksi Adisi (penambahan atau penjenuhan)

Reaksi adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan cara mengikat atom lain.
Zat-zat yang dapat mengadisi alkena adalah:

  1. Gas hidrogen (H2)
  2. Asam halida (HCl, HBr, HF, dan HI)
    Jika alkena menangkap asam halida berlaku aturan Markovnikov, yaitu atom H dari asam halida akan terikat pada atom C berikatan rangkap yang telah memiliki atom H lebih banyak.
  3. Halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2)
  • Reaksi Pembakaran (oksidasi dengan oksigen)
    Pembakaran sempurna alkena menghasilkan CO2 dan H2O.
    C2H4 + 3 O2 ⎯⎯→ 2 CO2 + 2 H2O
    Pembakaran tidak sempurna alkena menghasilkan CO dan H2O.
    C2H4 + 2 O2 ⎯⎯→ 2 CO + 2 H2O
  • Reaksi Polimerisasi
    Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekulmolekul sederhana (monomer) menjadi molekul besar (polimer).
    Misalnya :
    Polimerisasi etena menjadi polietena
    n CH2 = CH2 ⎯⎯→ – CH2 – CH2– ⎯⎯→ [– CH2 – CH2 –]n

Alkuna

Alkena dan Alkuna Kimia

Pengertian alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang mengandung ikatan rangkap tiga.

Bagaimana Alkena Alkuna kimia rumus umum alkuna? Masih ingatkah Anda dengan senyawa alkadiena? Perhatikan rumus struktur senyawa-senyawa di bawah ini!

Alkena dan Alkuna

Alkena dan Alkuna

Bagaimana jumlah atom C dan H pada kedua senyawa di atas? Ternyata untuk alkuna dengan jumlah atom C sebanyak 4 memiliki atom H sebanyak 6 deret homolog alkuna. Sedangkan untuk alkena dengan jumlah atom C sebanyak 4 memiliki atom H sebanyak 8. rumus struktur alkuna.
Jadi, rumus alkuna adalah :

CnH2n – 2

Tata Nama Alkuna

  1. Alkuna rantai lurus namanya sama dengan alkana, hanya akhiran “ana” diganti dengan “una”.
    Misalnya :
    C5H8: pentuna
    C3H4: propuna
    C4H6: butuna
  2. Alkuna rantai bercabang
    Urutan penamaan adalah:
    – Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga.
    – Penomoran alkuna dimulai dari salah satu ujung rantai induk, sehingga atom C yang berikatan rangkap tiga mendapat nomor terkecil.
    – Penamaan, dengan urutan, contoh alkuna bercabang:
    nomor C yang mengikat cabang
    nama cabang
    nomor C yang berikatan rangkap tiga
    nama rantai induk (alkuna)

Sifat-sifat Alkuna

  • Sifat Fisis
    Sifat fisis alkuna sama dengan sifat fisis alkana maupun alkena.
  • Sifat Kimia (Reaksi Alkuna)
    Reaksi- reaksi pada alkuna mirip dengan alkena, hanya berbeda pada kebutuhan jumlah pereaksi untuk penjenuhan ikatan rangkap.
    Alkuna membutuhkan jumlah pereaksi dua kali kebutuhan pereaksi pada alkena untuk jumlah ikatan rangkap yang sama.

Contoh alkuna :

Reaksi penjenuhan etena oleh gas hidrogen

CH2 = CH2 + H2 ⎯⎯→ CH3 –CH3

etena                                   etana

Bandingkan dengan reaksi penjenuhan etuna dengan gas hidrogen!

CH ≡ CH + H2 ⎯⎯→ CH2 = CH

CH2 = CH2 + H2 ⎯⎯→ CH3 – CH

CH ≡ CH + 2H2 ⎯⎯→ CH3 – CH

etuna                               etana

Cukup sekian artikel yang dapat admin bagikan, semoga bermanfaat 🙂

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.