Protista Mirip Tumbuhan Lengkap: Peran Protista, Ciri Umum, Contoh, Struktur, dan Jenisnya telah admin rangkum pada pembahasan kali ini. Secara umum, pengertian protista, alat gerak, dan cirinya telah admin bahas pada artikel mengenai pengertian protista kemarin. Singkatnya, protista adalah eukariotik dengan umur tertua di dunia. Protista sendiri terbagi menjadi 3 golongan, yaitu:
- Protista Mirip Tumbuhan,
- Protista Mirip Jamur, serta
- Protista Mirip Hewan.
Di artikel kali ini, admin akan mengulas protista mirip tumbuhan, serta protista mirip jamur terlebih dahulu yah. Pada kesempatan selanjutnya, admin akan membahas protista mirip hewan sebagai kelanjutan dari materi ini.
Daftar Isi Artikel
Protista Mirip Tumbuhan
Protista mirip tumbuhan juga dikenal dengan ganggang, ataupun alga. Alga memiliki bentuk tubuh seperti thalus (memiliki jaringan yang tidak bisa dibedakan), sehingga dimasukkan dalam golongan Thalophyta. Protista mirip tumbuhan memiliki ciri yang unik, yaitu antara akar, batang, dan daun tidak bisa dibedakan.
Baca Juga: Pengertian Protista, Ciri Singkat, serta Alat Geraknya
Peranan Ganggang dalam Kehidupan
Peranan ganggang bagi manusia sangatlah banyak. Berikut admin sertakan beberapa manfaat ganggang yang telah dirangkum dari buku biologi kelas x.
- Anabaena cysadae berfungsi untuk menyuburkan tanah. Ganggang ini dapat bersimbiosis dengan tumbuhan pakis dapat mengikat Nitrogen dari udara, kemudian menyerapnya ke dalam tanah.
- Anabaena azolae berfungsi untuk menyuburkan tanah. Sama halnya dengan jenis sebelumnya, namun tumbuhan alga jenis ini bersimbiosis dengan tumbuhan paku air.
- Nostac commune berfungsi untuk menyuburkan tanah. Ganggang ini awalnya termasuk ke dalam ganggang hijau , namun kini ganggang Nostac tergolong ganggang biru. Nostac ini dapat menarik nitrogen di udara, kemudian menyebarkan di tanah untuk menyuburkannya.
- Eucheuma spinosum berfungsi sebagai pembuat agar agar di industri makanan.
- Chlorella telah digunakan sebagai suplemen karbohidrat atau bahan lain pengganti makanan pokok.
Banyak bukan manfaat ganggang bagi kehidupan manusia? Baiklah, mari melanjutkan pembahasan ke materi struktur tubuh alga.
Struktur Tubuh Alga
Alga memiliki struktur tubuh yang berfariasi. Secara umum, alga dapat tergolong uniseluler maupun multiseluler. Alga yang tergolong uniseluler, dapat berbentuk benang, ataupun pita. Protista mirip tumbuhan uniseluler dapat disebut juga dengan fitoplankton. Sedangkan alga multiseluler dapat berbentuk lembaran lembaran yang terhubung.
Jenis Jenis Ganggang
Jenis jenis ganggang pada artikel ini akan admin kelompokkan menjadi 4 golongan. Yaitu ganggang hijau, ganggang keemasan, ganggang cokelat, serta ganggang merah. Berikut ciri umum, dan contoh protista mirip tumbuhan sesuai golongannya.
A. Ganggang Hijau (Chlorophyta)
Klasifikasi alga yang pertama yaitu ganggang hijau. Ganggang hijau adalah jenis protista mirip tumbuhan, yang memiliki klorofil a, klorofil b atau pigmen hijau. Ganggang hijau atau yang dikenal dengan chlorophyta ini biasa hidup di tempat lembab, seperti air laut maupun air tawar. Ganggang hijau biasa hidup secara berkoloni, namun ada pula yang hidup secara mandiri atau uniseluler soliter.
Struktur ganggang hijau dapat berbentuk bulat, filamen, ataupun lembaran. Chlorophyta memiliki kloroplas yang unik, didalamnya ada DNA, kromosom, serta prenoid. Prenoid merupakan tempat alga menyimpan hasil fotosintesis yang telah diolah menjadi bentuk amilum ataupun lemak.
Reproduksi ganggang hijau dilakukan dengan 2 cara, yaitu secara vegetatif dan generatif. Pada perkembang biakan ganggang hijau secara vegetatif, dilakukan dengan cara fragmentasi. Sedangkan perkembang biakan alga hijau secara generatif, dilakukan dengan cara pembentukan zigospora menggunakan dua gamet berbeda.
Contoh protista mirip tumbuhan jenis ganggang hijau yang banyak dikenal ialah Chlorococcum, Chlorella, serta Spirogyra. Contoh protista mirip tumbuhan yang tergolong alga hijau lainnya yaitu Ulva.
Baca Juga: Peranan Bakteri bagi Manusia
B. Ganggang Keemasan (Chrysophyta)
Chrysophyta adalah jenis protista mirip tumbuhan yang memiliki pigmen klorofil a, klorofil c, karoten, dan xantofil. Chrysophyta dikenal juga dengan istilah ganggang keemasan. Jenis ini hidupnya hampir sama dengan ganggang keemasan, yaitu di daerah lembab, seperti air laut dan air tawar. Warna keemasan pada jenis alga ini disebabkan oleh pigmen fukosantin (fucoxanthin). Sehingga alga ini dibernama dengan Ganggang Keemasan.
Struktur ganggang keemasan memiliki banyak bentuk, seperti bentuk telapak tangan, batang, atau bentuk campuran. Jenis chrysophyta memiliki organ laminarin. Kegunaan laminarin adalah untuk menyimpan makanan alga yang berbentuk polisakarida. Sebagian besar alga keemasan, memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa, namun ada pula ganggang keemasan yang tidak memiliki dinding sel, dan merayap layaknya Amoeba.
Reproduksi ganggang keemasan dapat dilakukan dengan aseksual dan seksual. Perkembang biakan secara aseksual pada ganggang keemasan, dilakukan dengan cara membelah diri. Sefangkan untuk perkembang biakan secara seksual, dilakukan dengan cara Oogami. Oogami adalah pembentukan organisme baru dengan cara mereduksi sel telur dan sperma. Pembuahan ini akan menghasilkan zigot, yang kemudian akan tumbuh menjadi individu dewasa.
Contoh ganggang keemasan yang perlu kamu ketahui ialah Diatom (Navicula), Ochromonas, Vaucheria, serta Navicula.
Ganggang Keemasan (Chlorophyta) menyimpan hasil fotosintesisnya pada Laminarin
C. Ganggang Cokelat (Phaeophyta)
Phaeophyta adalah ganggang yang memiliki pigmen klorofil a, klorofil c, fukosantin, violaxantin, b-karotin, serta diadinoxantin. Ganggang cokelat biasa hidup di di laut dingin. Penyebab ganggang berwarna cokelat, ialah adanya pigmen fukosantin yang dapat mewarnai alga tersebut menjadi kecoklatan.
Struktur ganggang cokelat berfariasi, seperti memiliki ukuran thalus yang kecil, hingga besar. Bentuk filamen pada phaeophyta ada yang tegak, bercabang, maupun tidak bercabang. Serta memiliki kloroplas tunggal yang berbentuk cakram, maupun benang.
Reproduksi ganggang cokelat dapat dilakukan dengan cara aseksual maupun seksual. Perkembang biakan ganggang cokelat secara aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi. Fragmentasi merupakan cara ganggang cokelat berkembang biak dengan membentuk zoospora yang memiliki alat gerak flagella. Sedangkan perkembang biakan ganggang cokelat secara seksual dilakukan dengan oogami, ataupun isogami.
Contoh ganggang cokelat yang ada di kehidupan manusia ialah Sargassum, Macrocystis, Fucus, serta Turbinaria.
D. Ganggang Merah (Rhodophyta)
Rhodophyta adalah jenis alga yang paling sering kita jumpai, bahkan mungkin sering kita makan. Rhodophyta sering disebut dengan ganggang merah, atau bahasa kitanya bernama rumput laut. Sesuai namanya, ganggang merah memiliki warna merah hingga keunguan. Warna ini dihasilkan oleh pigmen fikoentrin. Selain fikoentrin, ganggang merah memiliki pigmen lainnya, seperti fikobilin, fotosintetik, klorofil a, klorofil b, serta karotenoid.
Ciri umum protista mirip tumbuhan jenis rhodophyta ialah mempunyai warna merah, dan hidup di air laut.
Struktur ganggang merah terdiri dari banyak sel yang membentuk sebuah lembaran. Pada rhodophyta, dapat ditemukan senyawa kalsium karbonat (CaCO3) pada dinding selnya. Selain itu, pada ganggang merah juga dijumpai flagella serta pirenoid. Pirenoid yang berada di dalam kloroplas dapat menyimpan hasil karbohidrat yang telah dibuat oleh alga merah ini.
Reproduksi ganggang merah menggunakan aseksual dan seksual. Ganggang merah berkembang biak secara aseksual dengan menggabungkan gametania jantan, dengan gametania betina. Selanjutnya, gabungan tadi akan membentuk karkospofrafit. Kemudian, karkospofrafit inilah yang akan menghasilkan tetraspora.
Contoh ganggang merah yang memiliki ciri ciri alga di sekitar kita ialah bateracospermum moniniformi, gelidium, gracilaria, eucheuma, porallina, parmalia, dan skinaia furkellata.
Peranan protista mirip tumbuhan jenis alga merah ini sangat banyak, diantaranya untuk pembuatan es campur, serta campuran agar agar dan bahan kosmetik.
Baca Juga: Pengertian Archaebacteria, serta Ciri dan Klasifikasinya
Protista Mirip Jamur
Selain jenis protista mirip tumbuhan, ada lagi jenis lainnya, yaitu protista mirip jamur. Awalnya, protista mirip jamur dikelompokkan dengan kingdom fungi (jamur) karena memproduksi sporangia. Namun, saat ini protista mirip jamur telah dibedakan dan masuk dalam kingdom tersendiri, yaitu protista. Klasifikasi protista mirip jamur memiliki 2 golongan, yaitu Myxomycotina serta Jamur Lendir (Slime Mold). Berikut penjelasan mengenai pengertian, ciri ciri, struktur tubuh, serta reproduksi protista mirip jamur sesuai golongannya.
Myxomycotina (Jamur Lendir)
Pengertian myxomycotina adalah jenis protista mirip jamur yang memiliki banyak inti sel, serta plasmodium yang tidak dibatasi dengan dinding sel. Myxomycotina juga dikenal dengan myxomicota ataupun jamur lendir. Perilaku jamur lendir mirip dengan amoeba.
Ciri umum myxomycota adalah mempunyai plasmodium. Plasmodium adalah yang mengering membentuk sklerotium. Fase reproduksi plasmodium menggunakan sporangium yang berisi miksospora. Struktur myxomycotina yaitu memiliki alat gerak berupa flagelum.
Reproduksi myxomycotina yaitu menggunakan seksual dan aseksual. Reproduksi pada myxomycota secara seksual dilakukan dengan cara meleburkan dua gamet jantan serta betina, untuk membentuk zigot flagel baru. Nantinya, flagel akan terlepas, kemudian zigot akan membentuk individu baru. Sedangkan reproduksi myxomycotina aseksual, dilakukan dengan membentuk sporangium yang berisi banyak spora. Nantinya, spora inilah yang akan menjadi individu baru yang berasal dari sel gamet yang berflagel.
Baca Juga: 15++ Manfaat Virus bagi Manusia
Jamur Lendir (Slime Mold)
Jamur lendir adalah jenis protista mirip jamur yang memiliki tubuh berbentuk lendir (plasmodium).
Protista Mirip Tumbuhan Lengkap: Peranan, Ciri Umum, Contoh, Struktur, dan Jenisnya admin cukupkan sekian, semoga bermanfaat.