Tata Nama Senyawa Kimia Meliputi Biner, Ion, dan Terner

Tata nama senyawa merupakan salah satu mata pelajaran kimia yang akan dipelajari di bangku kelas X atau 1 SMA. Stoikiometri merupakan bahasa Yunani, yaitu dari kata stoicheion yang berarti unsur dan metron yang berarti mengukur. Stoikiometri menerangkan tentang hubungan massa antar unsur dalam suatu senyawa (stoikiometri senyawa) dan antarzat dalam suatu reaksi (stoikiometri reaksi).

Baca Juga : Aturan Oktet atau Kaidah Oktet Kimia Beserta Contohnya

Tata Nama Senyawa Kimia

tata nama senyawa

tata nama senyawa

Tata nama senyawa kimia perlu memiliki nama yang sangat spesifik. Sama halnya seperti penamaan unsur, pada awalnya penamaan senyawa didasarkan pada berbagai hal, seperti nama tempat, nama orang, atau sifat tertentu dari senyawa yang bersangkutan. Sebagai contoh:

  1. Garam glauber, yang mana namanya natrium sulfat (Na2SO4) yang ditemukan oleh J. R. Glauber.
  2. Salmiak atau amonium klorida (NH4Cl), yang mana namanya suatu garam yang awal mulanya diperoleh dari kotoran sapi di dekat kuil untuk dewa Jupiter Amon di Mesir.
  3. Soda pencuci, yang mana namanya natrium karbonat (Na2CO3) yang digunakan untuk melunakkan air (membersihkan air dari ion Ca2+ dan ion Mg2+).
  4. Garam NaHCO3 (natrium bikarbonat) dipergunakan untuk pengembang dalam pembuatan kue.

Dewasa ini lebih dari jutaan senyawa telah dikenal dan hampir setiap tahun ditemukan ribuan senyawa baru, sehingga memerlukan cara (sistem) untuk pemberian nama. Karena itu mustahil bagi kita untuk menghapalkan jutaan nama dan setiap nama berdiri sendiri, tanpa kaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam sistem penamaan yang telah digunakan pada sekarang, nama senyawa didasarkan pada rumus kimianya.

Tata nama senyawa kimia perlu memiliki nama yang sangat spesifik. Sama halnya seperti penamaan unsur, pada awalnya penamaan senyawa didasarkan pada berbagai hal.

Tata Nama Senyawa Biner

Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur saja, misalnya air (H2O), amonia (NH3), dan metana (CH4).

Rumus Senyawa

Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut ditulis di depan. B – Si – C – S – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan H3N dan rumus kimia air lazim ditulis sebagai H2O bukan OH2.

Nama Senyawa

Nama senyawa biner dari dua jenis non logam yaitu rangkaian nama kedua jenis unsur dengan akhiran ida pada nama unsur yang kedua. Contoh:

  • HCl = hidrogen klorida
  • H2S = hidrogen sulfida

Jadi jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka senyawa-senyawa itu akan dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani sebagai berikut :

1 = mono
2 = di
3 = tri
4 = tetra
5 = penta
6 = heksa
7 = hepta
8 = okta
9 = nona
10 = deka

Indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali untuk karbon monoksida. Contoh:

  • CO = karbon monoksida (awalan mono untuk C tidak perlu)
  • CO2 = karbon dioksida
  • N2O = dinitrogen oksida
  • N2O3 = dinitrogen trioksida
  • N2O4 = dinitrogen tetraoksida
  • N2O5 = dinitrogen pentaoksida
  • CS2 = karbon disulfida
  • CCl4 = karbon tetraklorida

Senyawa Umum

Senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan di atas. Contoh:

  1. H2O = air
  2. NH3 = amonia
  3. CH4 = metana

Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur saja, misalnya air (H2O), amonia (NH3), dan metana (CH4).

Tata Nama Senyawa Ion

Senyawa ion yang terdiri dari suatu kation dan suatu anion. Kation pada umum nya adalah suatu ion logam, sedangkan anion dapat berupa anion nonlogam atau suatu anion poliatom.

Rumus Senyawa

Unsur logam biasanya ditulis di depan. Contohnya, rumus kimia natrium klorida ditulis NaCl bukan ClNa.

Contoh:

  1. Na+ + Cl– ⎯⎯→ NaCl natrium klorida
  2. 2 Na+ + SO42– ⎯⎯→ Na2SO4 natrium sulfat
  3. Fe2+ + 2 Cl– ⎯⎯→ FeCl2 besi(II) klorida
  4. Al3+ + PO43– ⎯⎯→ AlPO4 aluminium fosfat
  5. Mg2+ + CO32– ⎯⎯→ MgCO3 magnesium karbonat
  6. 3 K+ + AsO43– ⎯⎯→ K3AsO4 kalium arsenat
No.RumusNama IonNo.RumusNama Ion
1. Na+Natrium13.Pb2+Timbal(II)
2. K+Kalium14.Pb4+Timbal(IV)
3.Ag+Argentum/Perak15.Fe2+Besi(II)
4.Mg2+Magnesium16.Fe3+Besi(III)
5.Ca2+Kalsium17.Hg+Raksa(I)
6.Sr2+Stronsium18.Hg2+Raksa(II)
7.Ba2+Barium19.Cu+Tembaga(I)
8.Zn2+Seng20.Cu2+Tembaga(II)
9.Ni2+Nikel21.Au+Emas(I)
10.Al3+Aluminium22.Au3+Emas(III)
11.Sn2+Timah(II)23.Pt4+Platina(IV)
12..Sn4+Timah(IV)24.NH4+Amonium

Nama Senyawa Ion

Nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation yang berada di depan dan nama anion yang berada di belakang, dan biasanya angka indeks tidak disebut.

Contoh :

NaCl = natrium klorida
CaCl2 = kalsium klorida
Na2SO4 = natrium sulfat
Al(NO3)3 = aluminium nitrat

Jika unsur logam memiliki lebih dari satu jenis bilangan oksidasi, maka senyawa-senyawa nya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya,
yang ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi di belakang nama unsur logam tersebut.
Contoh :

Cu2O = tembaga(I) oksida
CuO = tembaga(II) oksida
FeCl2 = besi(II) klorida
FeCl3 = besi(III) klorida
Fe2S3 = besi(III) sulfida
SnO = timah(II) oksida
SnO2 = timah(IV) oksida

Tata Nama Senyawa Terner

Senyawa terner sederhana biasanya meliputi asam, basa, dan garam. Asam, basa, dan garam adalah tiga kelompok senyawa yang saling terkait satu dengan yang lain. Reaksi asam dan basa menghasilkan garam.

Tata Nama Asam

Rumus asam terdiri dari atom hidrogen (di depan, dapat dianggap sebagai ion H+) dan suatu anion yang disebut sisa asam. Namun, perlu diingat bahwa asam adalah senyawa kovalen, bukan senyawa ion. Nama anion sisa asam sama dengan asam yang bersangkutan tanpa kata asam.

Rumus molekul dan nama dari beberapa asam yang lazim ditemukan dalam laboratorium dan kehidupan sehari-hari adalah:
H2SO4 : asam sulfat (dalam aki)
HNO3 : asam nitrat
H3PO4 : asam fosfat
CH3COOH : asam asetat (asam cuka)

Tata Nama Basa

Basa merupakan zat yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH–. Larutan basa bisanya akan bersifat kaustik, artinya jika terkena kulit terasa licin seperti bersabun. Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH–. Nama senyawa basa sama dengan nama kationnya yang diikuti kata hidroksida.

Al(OH)3 : aluminium hidroksida
Cu(OH)2 : tembaga(II) hidroksida
Ba(OH)2 : barium hidroksida

Tata Nama Garam

Garam merupakan senyawa ion yang terdiri dari kation basa dan anion sisa asam. Rumus dan pemberian nama senyawa garam sama dengan senyawa ion.

tata nama senyawa garam

tata nama senyawa garam

Cukup sekian artikel yang dapat admin bagikan. Semoga bermanfaat 🙂

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.