Senyawa Kovalen Polar dan Non Polar Kimia

Senyawa kovalen merupakan salah satu pelajaran yang akan diberikan ketika duduk dibangku SMA kelas 1 atau 10. Materi ini termasuk dalam bidang sains khususnya kimia. Sebelum membahas senyawa kovalen lebih jauh, apakah disini sudah mengetahui apa itu senyawa ion ? jika belum, yuk pahami dulu pada link berikut karena akan saling terkait satu sama lain.

Baca Juga : Senyawa Ion dan Contoh Pembentukan Senyawa Ion

Senyawa Kovalen Adalah

Ikatan kovalen atau senyawa kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam).

Cara atom – atom ini saling mengikatkan dalam suatu molekul dinyatakan oleh rumus bangun atau rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis dengan mengganti setiap pasangan elektron ikatan dengan sepotong garis. Misalnya, rumus bangun H2 adalah H – H.

Contoh senyawa kovalen :

  1. Ikatan antara atom H dan atom Cl dalam HCl
    Konfigurasi elektron H dan Cl adalah:
    H : 1 (memerlukan 1 elektron)
    Cl : 2, 8, 7 (memerlukan 1 elektron)
    Masing-masing atom H dan Cl memerlukan 1 elektron, jadi 1 atom H akan
    berpasangan dengan 1 atom Cl.
  2. Ikatan antara atom H dan atom O dalam H2O
    Konfigurasi elektron H dan O adalah:
    H : 1 (memerlukan 1 elektron)
    O : 2, 6 (memerlukan 2 elektron)
    Atom O harus memasangkan 2 elektron, sedangkan atom H hanya memasangkan
    1 elektron. Oleh karena itu, 1 atom O berikatan dengan 2 atom H. Dua atom dapat membentuk ikatan dengan sepasang, dua pasang, atau tiga pasang elektron bergantung pada jenis unsur yang berikatan. Ikatan kovalen yang hanya melibatkan sepasang elektron disebut ikatan tunggal (dilambangkan dengan satu garis), sedangkan ikatan kovalen yang melibatkan lebih dari sepasang elektron disebut ikatan rangkap. Ikatan yang melibatkan dua pasang elektron disebut ikatan rangkap dua (dilambangkan dengan dua garis), sedangkan ikatan yang melibatkan tiga pasang elektron disebut ikatan rangkap tiga (dilambangkan dengan tiga garis).
  3. Ikatan rangkap dua dalam molekul oksigen (O2)
    Oksigen (Z = 8) mempunyai 6 elektron valensi, sehingga untuk mencapai konfigurasi oktet harus memasangkan 2 elektron.
  4. Ikatan rangkap tiga dalam molekul N2
    Nitrogen mempunyai 5 elektron valensi, jadi harus memasangkan 3 elektron untuk mencapai konfigurasi oktet

Ikatan kovalen atau senyawa kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama oleh dua atom

Pasangan elektron yang dipakai bersama-sama disebut pasangan elektron ikatan (PEI), sedangkan yang tidak dipakai bersama-sama dalam ikatan disebut pasangan elektron bebas (PEB). Misalnya:

  • Molekul H2O mengandung 2 PEI dan 2 PEB
  • Molekul NH3 mengandung 3 PEI dan 1 PEB
  • Molekul CH4 mengandung 4 PEI dan tidak ada PEB
Senyawa Kovalen Polar dan Non Polar Kimia1

Senyawa Kovalen Polar dan Non Polar Kimia1

Ikatan Kovalen Koordinasi

Senyawa kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan elektron yang dipakai bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan elektron. Ikatan kovalen koordinasi hanya dapat terjadi jika salah satu atom mempunyai pasangan elektron bebas (PEB).
Contoh:
Atom N pada molekul amonia, NH3, mempunyai satu PEB. Oleh karena itu molekul NH3 dapat mengikat ion H+ melalui ikatan kovalen koordinasi, sehingga menghasilkan ion amonium, NH4 +.
Dalam ion NH4 + terkandung empat ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi.

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan elektron yang dipakai bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan elektron

Senyawa Kovalen Polar Adalah

Kedudukan pasangan elektron ikatan tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang berikatan. Hal ini disebabkan karena setiap unsur mempunyai daya tarik elektron (keelektronegatifan) yang berbeda-beda. Salah satu akibat dari keelektronegatifan adalah terjadinya polarisasi pada ikatan kovalen.

Senyawa Kovalen Polar dan Non Polar Kimia

Senyawa Kovalen Polar dan Non Polar Kimia

Pada contoh (a), kedudukan pasangan elektron ikatan sudah pasti simetris terhadap kedua atom H. Dalam molekul H2 tersebut muatan negatif (elektron) tersebar homogen. Hal ini dikenal dengan ikatan kovalen nonpolar. Pada contoh (b), pasangan elektron ikatan tertarik lebih dekat ke atom Cl karena Cl mempunyai daya tarik elektron lebih besar daripada H. Hal ini menyebabkan adanya polarisasi pada HCl, di mana atom Cl lebih negatif daripada atom H. Ikatan seperti ini dikenal dengan ikatan kovalen polar.

Kepolaran dinyatakan dengan momen dipol (μ), yaitu hasil kali antara muatan (Q) dengan jarak (r).

Satuan momen dipol adalah debye (D), di mana 1 D = 3,33 × 10–30 C m. Momen dipol dari beberapa senyawa diberikan dalam tabel berikut :

NoSenyawa Perbedaan KeelektronegatifanMomen Dipol (D)
1.HF1,81,91
2.HCl1,01,03
3.HBr0,80,79
4.HI0,50,38

Cukup sekian artikel yang dapat admin bahas, semoga bermanfaat 🙂

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.