Model atom merupakan salah satu pelajaran kimia untuk kelas 10 atau bisa dikatakan 1 SMA. Atom merupakan materi di alam semesta yang tersusun oleh partikel – partikel yang sangat kecil. Sejak zama dahulu, manusia berpikir tentang zat penyusun setiap materi, kemudian dirumuskannya teori atom kimia dan sampai sekarang di zaman yang sangat canggih ini atom telah diterima oleh semua orang. Namun bentuk atom serta penyusunnya belum diketahui secara jelas dan pasti. Kemudian para ahli hanya menerka-nerka berdasarkan pengamatan di laboratorium. Kemudian dari pengamatan tersebut, para ahli membuat teori tentang atom dan memperkirakan bentuknya yang dikenal dengan model atom.
Atom merupakan materi di alam semesta yang tersusun oleh partikel – partikel yang sangat kecil.
Daftar Isi Artikel
Teori Atom Menurut Para Ahli
Para ahli menemukan beberapa pendapat tentang atom dan bentuknya itu sendiri. Ada yang hampir sama ada juga yang berbeda. Namun semua pendapat para ahli tentang model atom bisa diterima oleh masyarakat luas. Berikut 4 tokoh penemu teori atom :
No. | Model Atom Menurut Para Ahli |
1. | Model Atom Dalton |
2. | Model Atom Thompson |
3. | Model Atom Rutherford |
4. | Model Atom Niels Bohr |
Baca juga : Perkembangan Teori Atom
Model Atom Dalton
Di dunia ilmu kimia, pencetus teori atom ini sangat terkenal dengan teori atom modern yang asli. Dia adalah seorang guru dan ahli kimia berkebangsaan Inggris bernama John Dalton (1776 – 1884). Dasar teori atom Dalton dikemukakan berdasarkan dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap. Teori atom Dalton dikemukakan berdasarkan dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa dan hukum perbandingan tetap. Teori atom menurut dalton dikembangkan selama periode 1803-1808 dan didasarkan atas tiga asumsi pokok, yaitu:
- Setiap unsur kimia tersusun oleh partikel-partikel kecil yang tidak dapat dihancurkan dan dipisahkan yang disebut atom. Selama mengalami perubahan kimia, atom tidak bisa diciptakan dan dimusnahkan.
- Semua atom dari suatu unsur mempunyai massa dan sifat yang sama, tetapi atom-atom dari suatu unsur berbeda dengan atom-atom dari unsur yang lain, baik massa maupun sifat-sifatnya yang berlainan.
- Dalam senyawa kimiawi, atom-atom dari unsur yang berlainan melakukan ikatan dengan perbandingan angka sederhana.
Model Atom Thompson
Pada tahun 1897 seorang ilmuwan bernama J. J. Thompson penemu elektron. Berdasarkan penemuannya tersebut, kemudian Thompson mengajukan teori atom baru yang dikenal dengan sebutan model atom Thompson. ciri ciri atom thomson penemu model atom roti kismis, di mana atom terdiri atas materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti kismis. Karena muatan positif dan negatif bercampur jadi satu dengan jumlah yang sama, maka secara keseluruhan atom teori atom menurut thomson bersifat netral (Martin S. Silberberg, 2000).
Model atom Thompson dianalogkan seperti sebuah roti kismis, di mana atom terdiri atas materi bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti kismis.
Model Atom Rutherford
Seorang ilmuwan dari Perancis bernama Henri Becquerel (1852 – 1908) menemukan bahwa uranium dan senyawa – senyawanya secara spontan memancarkan partikel- partikel. Teori atom rutherford yaitu partikel yang dipancarkan itu ada yang bermuatan listrik dan memiliki sifat yang sama dengan sinar katode atau elektron.
Unsur Radioaktif
Unsur – unsur tersebut yang mana memancarkan sinar disebut unsur radioaktif, dan sinar yang dipancarkan juga dinamai sinar radioaktif. Terdapat 3 macam sinar radioaktif, yaitu :
- Sinar alfa, yang bermuatan positif.
- Sinar beta, yang bermuatan negatif.
- Sinar gama, yang tidak bermuatan.
Sinar alfa dan beta merupakan radiasi partikel. Setiap partikel sinar alfa bermuatan +2 dengan massa 4 sma, sedangkan partikel sinar beta sama dengan elektron, bermuatan –1 dan massa 1 1.840 sma (dianggap sama dengan nol). Adapun sinar gama adalah radiasi elektromagnet, tidak bermassa, dan tidak bermuatan. Pada tahun 1908, Hans Geiger dan Ernest Marsden yang bekerja di laboratorium Rutherford melakukan eksperimen dengan menembakkan sinar alfa (sinar bermuatan positif) pada pelat emas yang sangat tipis. Sebagian besar sinar alfa itu berjalan lurus tanpa gangguan, tetapi sebagian kecil dibelokkan dengan sudut yang cukup besar, bahkan ada juga yang dipantulkan kembali ke arah sumber sinar.
Dari hasil percobaan kedua asistennya itu, Ernest Rutherford penemu inti atom menafsirkan sebagai berikut :
- Sebagian besar partikel sinar alfa dapat menembus pelat karena melalui daerah hampa.
- Partikel alfa yang mendekati inti atom dibelokkan karena mengalami gaya tolak inti.
- Partikel alfa yang menuju inti atom dipantulkan karena inti bermuatan positif dan sangat massif (Martin S. Silberberg, 2000).
Beberapa tahun kemudian, yaitu tahun 1911, Ernest Rutherford penemu proton mengungkapkan teori atom modern yang dikenal sebagai model atom Rutherford.
a. Atom tersusun dari:
1) Inti atom yang bermuatan positif.
2) Elektron-elektron yang bermuatan negatif dan mengelilingi inti.
b. Semua proton terkumpul dalam inti atom, dan menyebabkan inti atom bermuatan positif.
c. Sebagian besar volume atom merupakan ruang kosong. Hampir semua massa atom terpusat pada inti atom yang sangat kecil. Jari-jari atom sekitar 10–10 m, sedangkan jari-jari inti atom sekitar 10–15 m.
d. Jumlah proton dalam inti sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi inti, sedangkan atom bersifat netral.
Model Atom Niels Bohr
Model atom Rutherford memiliki kelemahan. Dua tahun berikutnya, yaitu pada tahun 1913, seorang ilmuwan dari Denmark yang bernama Niels Henrik David Bohr (1885- 1962) menyempurnakan model atom Rutherford. Model atom yang diajukan Bohr dikenal sebagai model atom Rutherford- Bohr, yang dapat diterangkan sebagai berikut :
- Elektron-elektron dalam atom hanya dapat melintasi lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit-kulit atau tingkat tingkat energi, yaitu lintasan di mana elektron berada pada keadaan stationer, artinya tidak memancarkan energi.
- Kedudukan elektron dalam kulit-kulit, tingkat-tingkat energi dapat disamakan dengan kedudukan seseorang yang berada pada anak-anak tangga. Seseorang hanya dapat berada pada anak tangga pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya, tetapi ia tidak mungkin berada di antara anak tangga-anak tangga tersebut.
Dalam model atom Bohr ini dikenal istilah konfigurasi elektron, yaitu susunan elektron pada masing-masing kulit. Data yang digunakan untuk menuliskan konfigurasi elektron adalah nomor atom suatu unsur, di mana nomor atom unsur menyatakan jumlah elektron dalam atom unsur tersebut. Sedangkan elektron pada kulit terluar dikenal dengan sebutan elektron valensi. Susunan elektron valensi sangat menentukan sifat – sifat kimia suatu atom dan berperan penting dalam membentuk ikatan dengan
atom lain.
Untuk menentukan konfigurasi elektron suatu unsur, ada beberapa patokan yang harus selalu diingat, yaitu:
- Dimulai dari lintasan yang terdekat dengan inti, masing-masing lintasan disebut kulit ke-1 (kulit K), kulit ke-2 (kulit L), kulit ke-3 (kulit M), kulit ke-4 (kulit N), dan seterusnya.
- Jumlah elektron maksimum (paling banyak) yang dapat menempati masing masing kulit adalah: 2 n2 dengan n = nomor kulit.
- Kulit yang paling luar hanya boleh mengandung maksimal 8 elektron.
Cukup sekian artikel yang dapat admin bahas, semoga bermanfaat.