Larutan elektronik merupakan salah satu materi kimia yang akan dipelajari pada bangku 1 SMA. Larutan elektrolit dan non elektrolit ini sangat mudah untuk dipelajari. Sebelum melangkah lebih jauh, disini siapa yang tau dengan stoikiometri ? bagi yang belum tau dan ingin tau, yuk simak pada link berikut. Karena materi ini berkaitan satu sama lain dengan materi sebelumnya.
Baca Juga : Stoikiometri Reaksi dan Stoikiometri Larutan Beserta Contoh Soal
Daftar Isi Artikel
Penggolongan Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik
Siapa yang disini tau dengan bencana banjir ? salah satu penyebab banjir karena curah hujan yang sangat tinggi sehingga banyak menenggelamkan perumahan penduduk. Tahukah kalian mengapa pihak PLN mengambil tindakan mencabut aliran listrik? Apakah air dapat menghantarkan arus listrik jadi dapat membahayakan penduduk? Menurut pemikiran kalian, kira-kira kriteria air (larutan) yang bagaimana yang dapat menghantarkan arus listrik? Apakah semua jenis larutan dapat menghantarkan arus listrik?
Untuk mengetahui jawaban yang pasti dari pertanyaan-pertanyaan di atas, coba Anda perhatikan data ekperimen uji daya hantar listrik terhadap beberapa larutan di bawah ini :
No. | Larutan yang Akan Diuji | Rumus Kimia | Nyala Lampu | Elektrode |
1. | Asam sulfat | H2SO4 | menyala terang | ada gelembung gas |
2. | Asam cuka | CH3COOH | tidak menyala | ada gelembung gas |
3. | Natrium hidroksida | NaOH | menyala terang | ada gelembung gas |
4. | Amonium Hidroksida | NH4OH | tidak menyala | ada gelembung gas |
5. | Larutan urea | CO(NH2)2 | tidak menyala | tidak ada gelembung |
6. | Garam Dapur | NaCl | menyala terang | ada gelembung gas |
7. | Larutan gula | C12H22O11 | tidak menyala | tidak ada gelembung |
Dari data yang sudah dihasilkan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa :
- Arus listrik yang melalui larutan asam sulfat, garam dapur dan natrium hidroksida, dapat menyebabkan lampu menyala terang dan timbul gas di sekitar elektrode. Hal ini menunjukkan bahwa larutan asam sulfat, garam dapur dan natrium hidroksida, memiliki daya hantar listrik yang baik.
- Arus listrik yang melalui larutan gula dan larutan urea tidak dapat menyalakan lampu dan juga tidak timbul gas pada elektrode. Hal ini menunjukkan bahwa larutan gula dan larutan urea tidak dapat menghantarkan listrik.
- Arus listrik yang melalui larutan asam cuka dan amonium hidroksida menyebabkan lampu tidak menyala, tetapi pada elektrode timbul gas. Hal ini menunjukkan bahwa larutan asam cuka dan amonium hidroksida memiliki daya hantar listrik yang lemah.
Berdasarkan keterangan di atas, maka larutan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
- Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh: larutan gula dan larutan urea. - Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
Contoh: contoh larutan elektrolit larutan asam sulfat, natrium hidroksida, garam dapur, asam cuka, dan amonium hidroksida.
Teori Ion Svante August Arrhenius Tentang Larutan Elektrolit Adalah
Mengapa larutan elektrolit bisa menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak bisa menghantarkan arus listrik?
Penjelasan tentang permasalahan di atas pertama kali dikemukakan oleh Svante August Arrhenius (1859 – 1927) dari Swedia saat presentasi disertasi PhD-nya di Universitas Uppsala tahun 1884. Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ion. Ion yang bermuatan positif disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif dinamakan anion. Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya disebut proses ionisasi. Ion-ion zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah yang sebenarnya menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Sedangkan zat nonelektrolit ketika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik. Hal inilah yang menyebabkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
Larutan Elektrolit dan Non elektronik
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan:
- Larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat nonelektrolit dalam larutannya tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.
- Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena zat elektrolit dalam larutannya terurai menjadi ion-ion bermuatan listrik dan ion-ion tersebut selalu bergerak bebas.
Zat nonelektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutannya tidak dapat menghantarkan arus listrik karena tidak terionisasi menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul.
Zat elektrolit adalah zat yang dalam bentuk larutannya dapat menghantarkan arus listrik karena telah terionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik.
Larutan Elektrolit Lemah dan Larutan Elektrolit Kuat
Berdasarkan kuat-lemahnya daya hantar listrik, larutan yang elektrolit dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Larutan Elektrolit Lemah
Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan yang elektrolit yang mengalami sedikit ionisasi (terion tidak sempurna). Indikator pengamatan: lampu tidak menyala atau menyala redup dan timbul gelembung gas pada elektrode.
Contoh larutan elektrolit lemah : larutan CH3COOH dan larutan NH4OH.
Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan yang elektrolit yang mengalami ionisasi sempurna. Indikator pengamatan: lampu menyala terang dan timbul gelembung gas pada elektrode.
Contoh larutan elektrolit kuat : larutan H2SO4, larutan NaOH, dan larutan NaCl.
Perbedaan Larutan Elektrolit Lemah dan Elektrolit Kuat
Secara umum, perbedaan antara larutan yang elektrolit kuat dan elektrolit lemah dapat disimpulkan sebagai berikut :
Berikut gambar perbedaan dan ciri ciri larutan yang elektrolit kuat yaitu lampu akan menyala terang, sedangkan ciri ciri larutan elektrolit dan non elektrolit maka lampu akan menyala redup dan contoh larutan non elektrolit maka lampu tidak akan menyala.
Reaksi Ionisasi Larutan Elektrolit
Berdasarkan keterangan sebelumnya telah kita ketahui bersama bahwa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena dapat mengalami reaksi ionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak mengalami reaksi ionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik. Pertanyaan yang timbul sekarang adalah bagaimana cara menuliskan reaksi ionisasi larutan yang elektrolit? Silakan mengikuti pedoman penulisan reaksi ionisasi berikut ini.
Kita dapat dengan mudah menuliskan reaksi ionisasi suatu larutan yang elektrolit hanya dengan mengikuti pedoman penulisan reaksi ionisasi larutan yang elektrolit. Anda harus memahami pedoman tersebut jika ingin bisa menuliskan reaksi ionisasinya.
Pedoman penulisan reaksi ionisasi dan contoh larutan elektrolit kuat dan lemah sebagai berikut :
Larutan Elektrolit Kuat
Dalam larutan elektrolit kuat, pedoman penulisan dibagi menjadi 3 golongan yaitu asam kuat, basa kuat dan garam.
Asam Kuat
HxZ (aq) ⎯⎯→ x H+(aq) + Zx–(aq)
Contohnya :
- HCl(aq) ⎯⎯→ H+(aq) + Cl–(aq)
- H2SO4(aq) ⎯⎯→ 2 H+(aq) + SO4 2–(aq)
- HNO3(aq) ⎯⎯→ H+(aq) + NO3–(aq)
Basa Kuat
M(OH)x(aq) ⎯⎯→ Mx+(aq) + x OH–(aq)
Contohnya :
- NaOH(aq) ⎯⎯→ Na+(aq) + OH–(aq)
- Ba(OH)2(aq) ⎯⎯→ Ba2+(aq) + 2 OH–(aq)
- Ca(OH)2(aq) ⎯⎯→ Ca2+(aq) + 2 OH–(aq)
Garam
MxZy(aq) ⎯⎯→ x My+(aq) + y Zx–(aq)
Contohnya :
- NaCl(aq) ⎯⎯→ Na+(aq) + Cl–(aq)
- Al2(SO4)3(aq) ⎯⎯→ 2 Al3+(aq) + 3SO4 2–(aq)
- Na2SO4(aq) ⎯⎯→ 2 Na+(aq) + SO4 2–(aq)
Elektrolit Lemah
Dalam larutan yang elektrolit lemah, pedoman penulisan dibagi menjadi 2 golongan yaitu asam lemah dan basa lemah.
Asam lemah
HxZ(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ x H+(aq) + Zx–(aq)
Contohnya :
- CH3COOH(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ H+(aq) + CH3COO–(aq)
- H2SO3(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ 2 H+(aq) + SO3 2–(aq)
- H3PO4(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ 3 H+(aq) + PO4 –(aq)
Basa Lemah
M(OH)x(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ Mx+(aq) + x OH–(aq)
Contohnya :
- NH4OH(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ NH4 +(aq) + OH–(aq)
- Al(OH)3(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ Al3+(aq) + 3 OH–(aq)
- Fe(OH)2(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ Fe2+(aq) + 2 OH–(aq)
Senyawa Ionik dan Senyawa Kovalen Polar
dapat disimpulkan bahwa larutan elektrolit ditinjau dari jenis ikatan kimia senyawanya dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar. Untuk lebih jelas lagi tentang hubungan sifat elektrolit dengan ikatan kimia, silakan perhatikan bagan berikut
Cukup sekian artikel yang dapat admin bagikan, semoga bermanfaat 🙂