Hidro karbon merupakan salah satu materi kimia yang akan dipelajari pada bangku kelas X atau 10 SMA. Dimana materi ini dibilang tidak terlalu sulit untuk para siswa kelas 10 SMA. Sebelum membahas lebih jauh, apakah disini ada yang belum mengetahui materi tentang reaksi redoks ? jika belum yuk dibaca pada link dibawah ini. Karena setiap materi akan saling berkaitan satu sama lain.
Baca Juga : Reaksi Redoks Meliputi Perkembangan Konsep Reaksi Redoks
Daftar Isi Artikel
Hidro Karbon Adalah
Pada zaman dahulu orang sudah mengenal jika berbagai zat dapat dihasilkan dari makhluk hidup. Bangsa Mesir Kuno pun telah mengenal yang namanya formalin, hidro karbon adalah suatu zat pengawet yang dihasilkan. Bangsa Mesopotamia juga telah mengenal zat-zat pewarna dari hewan Mollusca.
Pada tahun 1780, seorang bernama Karl Wilhelm Scheele (1742 – 1786) membedakan senyawa-senyawa menjadi dua kelompok, sebagai berikut :
- Senyawa organik, adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup.
- Senyawa anorganik, adalah senyawa yang dihasilkan oleh benda mati.
Sementara itu pada tahun 1807, Jons Jacob Berzelius (1779 – 1848) menyatakan jika teori vis vitalis, yaitu bahwa senyawa-senyawa organik hanya dapat dibuat di dalam tubuh makhluk hidup dengan bantuan daya hidup (vis vitalis), jadi menurutnya tidak mungkin senyawa organik dibuat di laboratorium dengan menggunakan bahan senyawa anorganik
Hingga abad ke-19, kedua teori tersebut masih terus dipegang teguh oleh masyarakat karena belum pernah ada senyawa organik yang dibuat di laboratorium. Sampai kemudian Friederich Wohler (1800 – 1882) yang juga murid Berzelius berhasil menumbangkan teori yang sebelumnya, setelah dia berhasil menyintesis senyawa organik. Senyawa tersebut adalah urea (yang biasa dihasilkan dari urine makhluk hidup) dengan menggunakan zat anorganik, yaitu dengan mereaksikan perak sianat dengan amonium klorida membentuk amonium sianat.
AgOCN + NH4Cl ⎯⎯→ NH4OCN + AgCl
Ternyata ketika amonium sianat diuapkan untuk memperoleh kristalnya, pada pemanasan yang terlalu lama, amonium sianat berubah menjadi urea.
NH4OCN Δ ⎯⎯→ (NH2)2CO (Urea)
Sejak saat itulah banyak disintesis zat-zat organik menggunakan zat-zat anorganik di laboratorium.
“Harus ku ceritakan kepada Anda bahwa saya berhasil membuat urea tanpa menggunakan ginjal manusia atau hewan. Amonium sianat adalah urea.“ F. Wohler kepada J. J. Berzelius
Dengan keberhasilan Wohler menyintesis urea dari amonium sianat, para ahli kemudian membedakan senyawa karbon menjadi senyawa karbon organik dan senyawa karbon anorganik.
Senyawa organik, adalah senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup.
Menguji Keberadaan Unsur C, H, dan O dalam Senyawa Karbon
Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat unsur karbon. Hal ini dapat dibuktikan secara sederhana dengan membakar bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup, misalnya kayu, beras, dan daging. Ketika dibakar, bahan-bahan tersebut akan menjadi arang (karbon).
Keberadaan karbon dan hidrogen dalam senyawa organik juga dapat dilakukan dengan percobaan sederhana, seperti ditunjukkan dengan gambar di bawah ini.
Bahan + CuO (oksidator) ⎯⎯→ CO2(g) + H2O(l)
- Uji adanya CO2: CO2(g) + Ca(OH)2(aq) ⎯⎯→ CaCO3(s) + H2O(l)
- Uji adanya H2O: H2O(l) + kertas kobalt biru ⎯⎯→ kertas kobalt merah muda
Keberadaan atom oksigen tidak ditunjukkan secara khusus, tetapi dilakukan dengan cara mencari selisih massa sampel dengan jumlah massa karbon + hidrogen + unsur lain.
Keunikan Atom Karbon
Atom karbon mempunyai nomor atom 6, sehingga dalam sistem periodik terletak pada golongan IVA dan periode 2. Keadaan tersebut membuat atom karbon mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut.
Atom Karbon Memiliki 4 Elektron Valensi
Berdasarkan konfigurasi keenam elektron yang dimiliki atom karbon didapatkan bahwa elektron valensi yang dimilikinya adalah 4. Untuk mencapai kestabilan, atom ini masih membutuhkan 4 elektron lagi dengan cara berikatan kovalen. Tidak ada unsur dari golongan lain yang dapat membentuk ikatan kovalen sebanyak 4 buah dengan aturan oktet.
Atom Unsur Karbon Relatif Kecil
Ditinjau dari konfigurasi elektronnya, hidro karbon dapat diketahui bahwa atom karbon terletak pada periode 2, yang berarti atom ini mempunyai 2 kulit atom, sehingga jari-jari atomnya relatif kecil. Hal ini menyebabkan ikatan kovalen yang dibentuk relatif kuat dan dapat membentuk ikatan kovalen
rangkap.
Atom Karbon Dapat Membentuk Rantai Karbon
Keadaan atom karbon yang demikian menyebabkan atom karbon dapat membentuk rantai karbon yang sangat panjang dengan ikatan kovalen, baik ikatan kovalen tunggal, rangkap 2, maupun rangkap 3. Selain itu dapat pula membentuk rantai lingkar (siklik).
Hidro Karbon Isomer
Pada senyawa kidrokarbon dikenal istilah isomer. Isomer adalah suatu keadaan di mana senyawa-senyawa mempunyai rumus molekul sama, tetapi rumus strukturnya berbeda. Berikut ada beberapa nama alternatif biloks :
No. | Rumus Kimia | Nama | Nama Alternatif Biloks |
1. | N2O | Dinitrogen monoksida | Nitrogen(I) oksida |
2. | HClO | Asam hipoklorit | Asam klorat(I) |
3. | N2O3 | Dinitrogen trioksida | Nitrogen(III) oksida |
4. | HClO3 | Asam klorat | Asam klorat(V) |
5. | HClO4 | Asam perklorat | Asam klorat(VII) |
6. | HClO2 | Asam klorit | Asam klorat(III) |
Cukup sekian artikel yang dapat admin berikan, semoga bermanfaat 🙂