Aturan oktet banyak membantu dan meramalkan rumus kimia senyawa biner sederhana, namun aturan itu ternyata banyak dilanggar dan mengalami kegagalan dalam meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur-unsur transisi dan postransisi.
Daftar Isi Artikel
Aturan Oktet Adalah
Aturan oktet adalah sebuah kaidah sederhana yang ada dalam kimia yang menyatakan bahwa atom-atom cenderung bergabung bersama sedemikiannya tiap-tiap atom memiliki delapan elektron dalam kelopak valensinya, membuat konfigurasi elektron atom tersebut sama dengan konfigurasi elektron pada gas mulia.
Baca Juga : Senyawa Kovalen Polar dan Non Polar Kimia
Pengecualian Kaidah Oktet
Pengecualian untuk kaidah oktet dapat dibagi dalam tiga kelompok sebagai berikut :
- Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet
Senyawa yang atom pusat nya memiliki elektron valensi kurang dari empat (4) termasuk dalam kelompok ini. Hal ini akan menyebabkan setelah semua elektron valensinya dipasangkan tetap belum mencapai oktet. Contohnya yaitu BeCl2, BCl3, dan AlBr3.
- Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil
Contohnya yaitu NO2, yang mempunyai elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17. Kemungkinan rumus Lewis untuk NO2 sebagai berikut :
- Senyawa yang melampaui kaidah oktet
Hal tersebut terjadi pada unsur-unsur periode 3 atau lebih yang dapat menampung lebih dari delapan (8) elektron pada kulit terluarnya (ingat, kulit M dapat menampung hingga 18 elektron). Beberapa contoh adalah PCl5, SF6, ClF3, IF7, dan SbCl5.
Perhatikan rumus Lewis dari PCl5, SF6, dan ClF3 dibawah ini :
Kegagalan Kaidah Oktet
Kaidah oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun postransisi. Unsur postransisi adalah unsur logam setelah unsur transisi, misalnya Ga, Sn, dan Bi. Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2. Begitu juga Bi yang mempunyai 5 elektron valensi, tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan +3. Pada umumnya, unsur transisi maupun unsur postransisi tidak memenuhi aturan oktet.
Ikatan Logam
Ikatan elektron-elektron valensi dalam atom logam bukanlah ikatan ion, juga bukan ikatan kovalen sederhana. Suatu logam terdiri dari suatu kisi ketat dari ionion positif dan di sekitarnya terdapat lautan (atmosfer) elektron-elektron valensi. Elektron valensi ini terbatas pada permukaan-permukaan energi tertentu, namun mempunyai cukup kebebasan, sehingga elektron-elektron ini tidak terus-menerus digunakan bersama oleh dua ion yang sama. Bila diberikan energi, elektron-elektron ini mudah dioperkan dari atom ke atom. Sistem ikatan ini unik bagi logam dan dikenal sebagai ikatan logam.
Dalam atom-atom unsur logam, ikatan yang terjadi antarelektron valensinya disebut sebagai ikatan logam.
Contoh Soal
- Mengapa terjadi kegagalan hukum oktet? Sebutkan contoh senyawa yang termasuk kegagalan hukum oktet!
- Jelaskan bagaimana terjadinya ikatan logam ?
- Mengapa logam dapat menghantarkan panas dan listrik ?
- Mengapa logam mempunyai titik leleh dan titik didih ?
Aturan Oktet Contoh
N=7, O=8, P=15, S=16, Cl=17, dan Br = 35.
Senyawa berikut merupakan kaidah oktet, kecuali ….
A. NH3
B. CCl4
C. SO2
D. PBr3
E. PCl5
Berikut jawaban nya :
Suatu senyawa yang mengikuti aturan oktet (kaidah oktet) jika atom pusatnya dikelilingi 8 elektron (4 pasangan elektron).
No. | Senyawa | Atom Pusat | Jumlah Elektron yang Mengelilingi |
---|---|---|---|
1. | NH3 | N | 8 |
2. | CCL4 | C | 8 |
3. | SO2 | S | 8 |
4. | PBr3 | P | 8 |
5. | PCl5 | P | 10 |
Jadi, dari senyawa diatass yang tidak mengikuti kaidah oktet yaitu PCl5.
Cukup sekian artikel yang dapat admin bagikan. Semoga bermanfaat 🙂