Belajar Kimia Dasar untuk SD, SMP, SMA – Pengertian, Manfaat, Tips dan Cara Mudah Belajar Sejarah dan Perkembangan Kimia

BelajarIPA.net – Hai jangan terkejut dengan judul kita hari ini ya. Kali ini kita akan membahas seputar ilmu kimia. Bagi saya sewaktu duduk di bangku SMA, mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang sering remedial dibandingkan dengan rumpun sains yang lain yaitu fisika dan biologi. Belajar ilmu kimia akan terlihat susah dan tidak menyenangkan bagi saya dan mungkin sebagian dari anda. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, dapat berasal dari guru yang tidak disukai, materinya abstrak tidak bisa dilihat, serta memiliki banyak rumus kimia. Hal ini yang menyebabkan mengapa belajar kimia dasar dikenal sebagai pelajaran susah dan tidak menyenangkan diantara para siswa. Jika mengingat kembali ke zaman SMA dulu, materi kimia sma yang sangat admin ingat ialah materi kesetimbangan kimia, stoikiometri larutan, kinetika kimia, serta materi tabel periodik unsur kimia.

Nah, menginjak perkuliahan, ada juga lho ikatan kimia untuk mahasiswa, namanya IKAHIMKI yang merupakan singkatan dari Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia Indonesia. Ikatan tersebut merupakan campuran dari berbagai cabang ilmu kimia dikalangan mahasiswa, seperti kimia unsur serta teknik kimia. Nah untuk materinya, langsung kita bahas saja yah.

Belajar Kimia Dasar untuk SD, SMP, SMA

Belajar Kimia Dasar untuk SD, SMP, SMA

Pengertian Ilmu Kimia Menurut para Ahli

Sebelum melangkah lebih jauh, alangkah baiknya kita belajar terlebih dahulu tentang definisi atau pengertian ilmu kimia. Jika kita mencari di google, maka banyak sekali yang akan kita temukan tentang blog yang memberikan informasi seputar definisi atau pengertian kimia. Salah satunya adalah yang dimuat dalam laman wikipedia.org yang menyatakan definisi ilmu kimia adalah Kimia berasal dari bahasa Arab كيمياء, yang dibaca kimiya memiliki makna perubahan benda/zat dan  sedangkan dalam bahasa Yunani (χημεία), khemeia yang memiliki makna ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari (wikipedia.org, 2016).

Kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu kimia adalah sebagai ilmu pusat karena kimia dapat menghubungkan antar ilmu yang lain, seperti fisika, farmasi, nanoteknologi, biologi dan sebagainya. Jika anda adalah seseorang akademisi di bidang kimia atau suka dengan pelajaran kimia maka anda akan setuju pendapat ini (kalo menurut saya fisika loh yang menjadi pusat ilmu hehe..).

Sejarah Kimia dan Perkembangan Ilmu Kimia

Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan tidak terlepas dari kontribusi para filsuf atau pemikir dalam zaman Yunani kuno. Sebelum tahun 600 SM, para pemikir atau filsuf seperti Thales, Anaximander, Empedocles dan lainnya mengetengahkan teori-teori mereka bahwa dunia tersusun dari keanekaragaman benih, materi tanpa batas, air, tanah, api atau udara. Baru setelah kemunculan dari Leucippus dan Democritus menyatakan teori bahwa kalau dunia tersusun dari materi sangat kecil yang tidak dapat lagi dipecah dan materi ini mereka sebut atom. Pada abad ke-4 SM, Plato mengatakan bahwa dunia yang bisa kita observasi melalui panca indar kita hanyalah bayangan dari dunia matematis yang berada di luar kemampuan persepsi manusia (The X, 2010).

Selama ribuan tahun yang lalu sebelum munculnya pemikir hebat seperti Aristoteles, para pandai besi, pembuat keramik, dan pembuat benang sebenarnya telah mengembangkan ilmu yang menjadi cikal bakal terbentuknya kimia. Dengan keahlian mereka miliki dan pengetahuan empiris, mereka sudah melakukan apa yang dikenal dengan proses kimia. Di masa inilah muncul gagasan ilmu kimia yang dikenal dengan Alkimia.

Pengertian Kimia Menurut Wikipedia

Menurut wikipedia (2016), alkimia berasal dari bahasa Arab dan Yunani yang memiliki makna sebagai berikut:

Kata alkimia berasal dari Bahasa Arabal-kimiya atau al-khimiya (الكيمياء atau الخيمياء), yang mungkin dibentuk dari partikel al- dan kata Bahasa Yunanikhumeia (χυμεία) yang berarti “mencetak bersama”, “menuangkan bersama”, “melebur”, “aloy”, dan lain-lain (dari khumatos, “yang dituangkan, batang logam”).

Pada zaman dahulu, umumnya orang menggangap bahwa ahli alkimia adalah ahli pseudosains. Pseudosains adalah sebuah pengetahuan, metodologi, keyakinan, atau praktik yang diklaim sebagai ilmiah tapi tidak mengikuti aturan dalam metode ilmiah (Wikipedia,2014). Mirip sihir mungkin ya, karena mereka dianggap memiliki kemampuan mengubah sesuatu, misalnya membuat pedang dari logam, mengubah timah menjadi emas dan lain sebagainya.

Hingga abad ke-18, alkimia dianggap sebagai ilmu serius di Eropa. Pada abad ke-18 lahirlah ilmu kimia modern yang memberikan kerangka yang lebih teliti dan andal. Sehingga saat ini kita bisa mengenal ilmu kimia sebagai ilmu yang bekerja sebagaian besar di laboratorium.

Bagaimana mempelajari ilmu kimia agar lebih mudah?

Seperti yang sudah diulas pada bagian awal, pelajaran kimia sering terkesan lebih sulit dibandingkan yang lainnya. Salah satunya, pelajaran kimia memiliki pembendaharaan kata yang khusus. Menurut orang bijak, jika kita belajar dengan tekun pasti kita bisa berhasil dalam mempelajari kimia. Chang (2003) dalam buku Kimia Dasar memberikan beberapa saran agar mudah dalam mempelajari mata pelajaran kimia. Tips mempelajari kimia agar lebih mudah ala Chang sebagai berikut:

  1. Rajin mengikuti pelajaran dan jangan lupa membuat catatan-catatan yang anda perlukan. Hal yang sangat sulit mencapai keberhasilan jika anda tidak hadir dalam pelajaran dan membuat catatan.
  2. Jika hal dimungkinkan, pelajari kembali pelajaran kimia yang telah anda terima pada hari yang sama. Gunakan buku penunjang lainnya
  3. Berfikis secara kritis. Pastikan bahwa anda sudah memahami dari materi yang sudah anda pelajari. Cara mudah untuk mengetahui bahwa anda sudah mengerti adalah dengan menjelaskan materi tersebut kepada orang lain.
  4. Jangan segan untuk bertanya kepada seseorang yang lebih tahu.
  5. Buatlah ringkasan tentang materi yang sudah anda pelajari. Hal ini dapat membantu anda dalam ujian.
  6. Pelajari setiap contoh soal yang ada, dan ujilah kemampuan anda dengan mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang anda pelajari.

Semoga kita kedepannya lebih semangat lagi dan menikmati ketika belajar kimia. Jangan lupa berbagi info ini kepada yang lainnya, agar semangat belajar sains anda, anda tularkan kepada yang lain.

Sumber Rujukan Belajar Kimia Dasar :

  1. Anonim. (2017). Kimia.[online] diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia pada tanggal 1 November 2017
  2. Anonim. (2014). Ilmu Semu. [online] diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Alkimia pada tanggal 1 November 2017
  3. Chang, R. (2003). Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga
  4. The X. (2010). Sejarah Kimia di Zaman Kuno. [Online] diambil dari http://www.faktailmiah.com/2010/07/22/sejarah-kimia-di-zaman-kuno.html pada tanggal 1 November 2017

Jika anda mengutip dari artikel ini harap cantumkan sumber ini ya… caranya dibawah ini:

Tobing. Y. L. (2017). Belajar Ilmu Kimia. [Online] Tersedia di https://www.BelajarIPA.net/belajar-kimia-dasar/ diakses pada tanggal 28 April 2016

 

Leave a Reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.